Apakah baterai laptop anda telah drop? Baru dipakai kurang dari satu jam tapi sudah minta charge? Atau malah lebih parah lagi?
Disini saya mencoba meluruskan anggapan SALAH yang terlanjur beredar di
masyarakat tentang baterai serta informasi-informasi sangat penting
terkait hal tersebut.
Baterai yang digunakan pada laptop kita berjenis Li-ion (Lithium-ion,
tidak saya bahas detailnya karena tulisan ini tidak fokus pada hal
tersebut) yang bekerja karena adanya pergerakan ion. Idealnya, mekanisme
yang digunakan memungkinkan baterai untuk dapat digunakan selamanya,
tapi jelas itu tidak mungkin. Suatu ketika baterai pasti mengalami apa
yang kita sebut sebagai baterai drop atau ada juga yang menyebut battery
aging (selanjutnya saya sebut penuaan). Setidaknya ada 4 faktor yang
MEMPERCEPAT proses penuaan tersebut. Disini saya tidak akan membahas
detail teknis, tetapi hanya sekedar overview saja.
1. Cycle count limit (battery life cycle)
Faktor ini merupakan faktor alamiah yang dimiliki tiap baterai. Jadi,
kita tidak mungkin menambah batasan cycle count yang dimiliki baterai.
Lalu, apakah cycle count itu? Ketika kita menggunakan laptop dari full
charge sampai nyaris habis, kemudian kita charge sampai full lagi, itu
dihitung sebagai 1 cycle. Dengan kata lain 1 cycle = 1 charge + 1
discharge. Perhitungan tersebut tidak selalu dalam satu waktu, jadi
misal hari ini 1 charge kemudian beberapa hari kemudian baru 1
discharge, itu baru dihitung 1 cycle.
Nah, ada spa dengan cycle count ini? Semua baterai Li-ion memiliki
batasan maksimal cycle count sebelum baterai akan mulai menua (berkurang
kapasitasnya), sekali lagi hal ini alami. Batasan cycle count tiap
baterai berbeda-beda, tergantung pabrik pembuatnya dan jenis baterainya.
Setahu saya, rata-rata cycle count baterai laptop adalah berkisar
antara 300-500, meskipun Apple mengklaim bahwa mac book pro buatannya
memiliki cycle count sampai 1000. Kira-kira sudah paham kan arah tulisan
saya? Intinya adalah jika kita sering charge-discharge laptop kita,
secara otomatis akan mempercepat penuaan baterai laptop. Ketika cycle
count mencapai batasan yang ditetapkan pabrik, maka kapasitas baterai
akan turun hingga 80% dan berangsur-angsur akan terus turun. Untuk
mengetahui cycle count baterai laptop anda saat ini, bisa menggunakan
software (cari di internet ya).
Oleh karena itu, saya tekankan, jika kita charge laptop sampai penuh,
kemudian kita cabut powernya kemudian kita gunakan sampai habis,
kemudian charge lagi, itu sama saja tindakan “mempercepat penuaan”,
tindakan yang cukup konyol tapi sering orang lakukan. Kita asumsikan
batasannya 300 dan misalnya kita melakukan 1 cycle tiap hari, maka
hitungan kasarnya setelah 1 tahun baterai akan “habis”. Masuk akal kan?
Sehingga akan lebih aman jika sebisa mungkin kita charge laptop dan
tidak perlu dilepas powernya ketika telah full. Banyak orang takut
alasannya karena akan terjadi overcharge, tapi hal itu sudah bukan
masalah pada laptop jaman sekarang. Jadi, keep charging!
2. DoC (Depth of Charge)
Hal lain yang juga berpengaruh adalah DoC atau kedalaman charge.
Dalam jumlah cycle count yang sama, jika kita charge laptop ketika
baterai tinggal 10% dibandingkan dengan ketika baterai tinggal 50%
misalnya, hasilnya akan berbeda, dan itu berpengaruh terhadap daya tahan
baterai. Sebuah riset menunjukkan bahwa semakin banyak sisa power
baterai ketika mulai charge, maka akan semakin baik untuk usia baterai.
Jadi charging ketika sisa tinggal 90% akan jauh lebih baik dibanding
charging ketika sisanya tinggal 10%. Yup, sekali lagi memang lebih baik
charging setiap saat.
3. SoC (State of Charge)
Ketika laptop tidak digunakan dalam waktu yang lama, sekitar 1 bulan,
maka dianjurkan untuk kondisikan baterai pada state of charge sekitar
40%, atau setidaknya 50%. State of charge adalah istilah untuk sisa
power yang ada dalam baterai. Akan cukup riskan bagi baterai jika
disimpan dalam waktu lama dalam kondisi full charged, yang akan
berakibat pada berkurangnya usia baterai secara signifikan. Hal ini
terlepas dari apakah baterai dilepas dari laptop maupun tidak.
4. Temperature
Hampir semua peralatan elektronik pasti memiliki batas maksimal
temperatur, begitu juga dengan baterai. Panas yang berlebihan memang
tidak berpengaruh pada cycle count, tapi dapat merusak baterai secara
langsung. Sebisa mungkin jangan sampai panas baterai melebihi 30 derajat
celcius. Oleh karena itu, harap diperhatikan pemakaian laptop anda,
apakah sirkulasi udaranya bagus atau tidak, dan juga jangan meletakkan
laptop pada tempat dengan suhu tinggi. Saya yakin poin ini semua orang
pasti sudah tahu.
5. Voltage
Setiap baterai laptop memiliki stander voltase yang berbeda-beda.
Terkait dengan hal tersebut, yang saya tekankan adalah selalu gunakan
charger yang benar-benar sesuai. Beda charger (beda pabrik pembuat)
sangat dimungkinkan memiliki voltase yang berbeda meskipun diklaim untuk
laptop yang sama. Jika voltase charger yang digunakan dibawah standar
baterai pada laptop kita, itu relatif aman, tetapi jika lebih tinggi
akan berbahaya untuk baterai, dapat mengakibatkan kerusakan. Jadi,
gunakan selalu charger yang original bawaan dari laptop.
Sekedar berbagi informasi, semoga bermanfaat. Jika ada yang mau didiskusikan, silakan.